P2TLLENGKAP 12 Share. Report sapriyun sihotang • May. 26, 2018 Pemisahan secara tegak lampu-lampu tiang kapal- kapal tenaga harus sedemikian rupa, sehingga dalam segala keadaan trim biasa, lampu belakang akan terlihat di atas dan terpisah dari lampu depan, pada jarak 1000 meter dari tinggi muka jika dilihat dari permukaan laut. "t
PERATURAN PENCEGAHAN TUBRUKAN di LAUT Thn 1972 Amandemen 1981, 1987, 1989, 1993 dan 2001 Bagian C Lampu Dan Sosok Benda Aturan 20 Pemberlakuan A Aturan-aturan dalam bagian ini harus dipenuhi dalam segala keadaan cuaca. B Aturan-aturan tentang lampu-lampu harus dipenuhi semenjak saat matahari terbenam sampai dengan matahari terbit dan selama jangka waktu tersebut lampu-lampu lain tidak boleh diperlihatkan , kecuali apabila lampu-lampu demikian tidak dapat terkelirukan dengan lampu-lampu yang disebutkan secara terpernci didalam aturan-aturan ini atau tidak melemahnya daya tampak atau sifat khususnya atau mengganggu terselenggaranya pengamatan yang layak. C Lampu-lampu yang ditentukan oleh aturan-aturan ini , jika dipasang harus jiga diperlihatkan sijak saat matahari terbit sampai matahari terbenam dalam keadaan penglihatan terbatas dan boleh diperlihatakan dalam semua keadaan bila dianggap perlu. D Aturan-aturan tentang sosok benda harus dipenuhi pada siang hari. E Lampu-lampu dan sosok-sosok benda yang disebutkan secara terpernci di dalam aturan-aturan ini harus memenuhi ketentuan-ketentuan lampiran 1 peraturan ini. Aturan 21 Definisi A "Lampu tiang" berarti lampu putih yang ditempatkan di sumbu membujur kapal , memperlihatkan cahaya tidak terputus-putus yang meliputi bujur cakrawala 225 derajat dan dipasang sedemikian rupa sehingga memperlihatkan cahaya dari arah lurus ke depan sampai 22,5 derajat dibelakang arah melintang di kedua sisi kapal. B "Lampu lambung" berarti lampu hijau di lambung kanan dan lampu merah di lambung kiri, masing-masing memperlihatkan cahaya tidak terputus-putus yang meliputi busur cakrawala 112,5 derajat dan dipempatkan sedemikian rupa hingga memperlihatkan cahaya dari arah lurus kedepan sampai dengan 22,5 derajat di belakang arah melintang di masing-masing sisinya. Di kapal yang panjangnya kurang dari 20 meter , lampu-lampu lambung itu boleh digabungkan dalam satu lentera yang ditempatkan di sumbu membujur kapal. C "Lampu buritan" berarti lampu putih yang ditempatkan sedekat mungkin dengan burutan , memperlihatkan cahaya tidak terputus-putus yang meliputi bujur cakrawala 135 derajat dan dipasang sedemikian rupa hingga memperlihatkan cahaya 67,5 derajat dari arah lurus ke belakang kemasing-masing sisinya. D "Lampu Tunda" berarti lampu kuning yang mempunyai sifat-sifat khusus yang sama dengan "Lampu buritan" yang didefinisikan didalam paragraf c aturan ini. E "Lampu keliling" berarti lampu yang memperlihatkan cahaya tidak terputus-putus yang meliputi busur cakrawala 360 derajat. F "Lampu Kedip" berarti lampu yang berkedip-kedip dengan selang waktu teratur dengan frekuensi 120 kedipan atau lebih setiap menit. Aturan 22 Jarak tampak lampu Lampu-lampu yang ditentukan didalam aturan ini harus mempunyai kuat cahaya sebagaimana yang disebutkan secara terperinci didalam seksi 8 lampiran 1 peraturan ini untuk dapat kelihatan dari jarak-jarak minimum berikut A Di kapal-kapal yang panjangnya 50 meter atau lebih - Lampu tiang, 6 mil; - Lampu lambung, 3 mil; - Lampu buritan, 3 mil; - Lampu tunda, 3 mil; - Lampu keliling putih, merah, hijau atau kuning, 2 mil. B Di kapal-kapal yang panjangnya 12 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter - Lampu tiang, 5 mil; kecuali apabila panjang kapal itu kurang dari 20 meter, 3 mil; - Lampu lambung, 2 mil; - Lampu buritan, 2 mil; - Lampu tunda, 2 mil; - Lampu keliling putih, merah, hijau atau kuning, 2 mil. C Dikapal-kapal yang panjangnya kurang dari 12 meter - Lampu tiang, 2 mil; - Lampu lambung, 1 mil; - Lampu buritan, 2 mil; - Lampu tunda, 2 mil; - Lampu keliling putih, merah, hijau atau kuning, 2 mil D Dikapal-kapal yang terbenam atau benda-benda yang sedang ditunda yang tidak kelihatan dengan jelas - Lampu keliling putih, 3 mil. Aturan 23 Kapal Tenaga Yang sedang Berlayar A Kapal tenaga yang sedang berlayar I Lampu tiang depan; Ii Lampu tiang kedua , dibelakang dan lebih tinggi dari pada lampu tiang depan ; kecuali kapal yang panjangnya kurang dari 50 meter tidak wajib memperlihatkan lampu demikian, tetapi boleh memperlihatkannya. Iii Lampu-lampu lambung; Iv Lampu buritan. B Kapal bantalan udara bilamana sedang beroperasi dalam bentuk tanpa berat benaman, disamping lampu-lampu yang ditentukan didalam paragraf a pasal ini, harus memperlihatkan lampu keliling kuning kedip. C Pesawat WIG hanya pada saat lepas landas , mendarat dan terbang didekat permukaan sebagai tambahan lampu-lampu yang diwajibkan dalam paragraf a harus memperlihatkan satu lampu keliling merah berkedip dengan intensitas tinggi. D i Kapal tenaga yang panjangnya kurang dari 12 meter sebagai ganti lampu-lampu yang ditentukan di dalam paragraf a pasal ini , boleh memperlihatkan lampu keliling putih dan lampu-lampu lambung.ii Kapal tenaga yang panjangnya kurang dari 7 meter yang kecepatan minimumnya tidak lebih dari 7 mil setiap jam, sebagai ganti lampu-lampu yang ditentukan didalam paragraf a pasal ini, boleh memperlihatkan lampu keliling putih dan jika mungkin, harus juga memperlihatkan lampu-lampu lambung. iii Lampu tiang atau lampu keliling putih di kapal tenaga yang panjangnya kurang dari 12 meter boleh dipindahkan dari sumbu membujur kapal jika pemasangan disumbu membujur tidak dapat dilakukan, dengan ketentuan bahwa lampu-lampu lambung digabungkan dalam satu lentera yang harus diperlihatkan disumbu membujur kapal atau ditempatkan sedekat mungkin disumbu membujur kapal yang sama dengan lampu tiang atau lampu keliling putih. Aturan 24 Menunda dan mendorong A Kapal tenaga bilamana sedang menunda harus memperlihatkan I Sebagai pengganti lampu yang ditentukan didalam aturan 23a atau aii, dua tiang penerang bersusun tegak lurus. bilamana panjang tundaan diukur dari buritan kapal yang sedang menunda sampai keujung belakang tundaan lebih dari 200 meter , tiga lampu yang demikian itu bersusun tegak lurus. Ii Lampu-lampu lambung Iii Lampu buritan Iv Lampu tunda , tegak lurus diatas lampu buritan V Bilamana panjang tundaan lebih dari 200 meter , sosok belah ketupat disuatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelas nya. B Ketika kapal yang sedang mendorong dan kapal yang sedang didorong maju di ikat erat-erat dalam suatu unit berangkai, kapal-kapal itu harus dianggap sebagai sebuah kapal tenaga dan memperlihatkan lampu-lampu yang ditentukan didalam aturan 23. C Kapal tenaga bilamana sedang mendorong maju atau sedang menggandeng kecuali didalam suatu unit berangkai, harus memperlihatkan I Sebagai pengganti lampu yang ditentukan di dalam aturan 23ai atau aii , dua penerangan tiang yang tersusun tegak lurus. Ii Lampu-lampu lambung Iii Lampu buritan. D Kapal tunda yang dikenai paragraf a atau c aturan ini harus juga memenuhi aturan 23aii. E Kapal atau benda yang sedang ditunda, selain daripada yang ditentukan di dalam paragraf g aturan ini harus memperlihatkan I Lampu-lampu lambung Ii Lampu buritan Iii Bilamana panjang tundaan lebih dari 200 meter , sosok belah ketupat di suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelas nya. F Dengan ketentuan bahwa berapapun jumlah kapal yang sedang digandeng atau di dorong dalam suatu kelompok, harus diberi lampu sebagai suatu kapal. I Kapal yang sedang didorong maju yang bukan merupakan bagian dari suatu unit berangkai harus memperlihatkan lampu-lampu lambung di ujung depan. Ii Kapal yang sedang digandeng harus memperlihatkan lampu buritan dan ujung depan lampu-lampu lambung. G Kapal atau benda yang terbenam sebagian atau gabungan dari kapal-kapal atau benda-benda demikian yang sedang di tunda yang tidak kelihatan dengan jelas , harus memperlihatkan I Jika lebarnya kurang dari 25 meter , suatu lampu keliling putih di ujung depan, atau di dekatnya dan satu di ujung belakang atau di dekatnya, kecuali apabila naga umbang itu tidak perlu memperlihatkan lampu di ujung depan atau di dekatnya. Ii Jika lebarnya 25 meter atau lebih , dua lampu keliling putih tambahan di ujung-ujung paling luar dari lebarnya dan di dekatnya. Iii Jika panjangnya lebih dari 100 meter , lampu-lampu keliling putih tambahan di antara lampu-lampu yang ditentukan di dalam sub paragraf i dan ii sedemikian rupa sehingga jarak antara lampu-lampu itu tidak boleh lebih dari 100 meter. Iv Sosok belah ketupat di atau didekat ujung paling belakang dari kapal atau benda paling belakang yang sedang di tunda dan jika panjang tundaan itu lebih dari 200 meter , sosok belah ketupat tambahan di suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya serta di tempatkan sejauh mungkin di depan. H Apabila karena suatu sebab yang cukup beralasan sehingga tidak memungkinkan kapal atau benda yang sedang di tunda memperlihatkan penerangan-penerangan atau sosok benda yang ditentukan di dalam paragraf e atau g aturan ini, semua upaya yang mungkin harus ditempuh untuk menerangi kapal atau benda yang ditunda setidak-tidaknya menunjukkan adanya kapal atau benda demikian itu. I Apabila karena suatu sebab yang cukup beralasan sehingga tidak memungkinkan kapal yang tidak biasa melakukan operasi-operasi penundaan untuk memperlihatkan penerangan-penerangan yang di tentukan didalam paragraf a atau c aturan ini maka kapal demikian itu tidak disyaratkan untuk memperlihatkan penerangan-penerangan itu, bilamana sedang menunda kapal lain dalam bahaya atau dalam keadaan lain yang membutuhkan pertolongan. Segala upaya yang mungkin harus ditempuh untuk menunjukkan sifat hubungan antara kapal yang sedang menunda dan kapal yang sedang ditunda sebagaimana yang diharuskan dan dibolehkan didalam aturan 36 terutama untuk menerangi tali tunda. Aturan 25 Kapal Layar yang sedang berlayar dan kapal yang sedang berlayar dengan dayung A Kapal layar yang sedang berlayar harus memperlihatkan I Penerangan-penerangan lambung Ii Penerangan buritan B Di kapal layar yang panjangnya kurang dari 20 meter , penerangan-penerangan yang ditentukan di dalam paragraf a aturan ini boleh digabungkan didalam satu lentera yang dipasang dipuncak tiang atau didekatnya di suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya. C Kapal layar yang sedang berlayar , disamping lampu-lampu yang ditentukan didalam paragraf a aturan ini, boleh memperlihatkan dipuncak tiang atau didekatnya, di suatu tempat yang kelihatan dengan sejelas-jelasnya, dua lampu keliling bersusun tegak lurus, yang diatas merah dan yang di bawah hijau, tetapi lampu-lampu ini tidak boleh memperlihatkan bersama-sama dengan lentera kombinasi yang dibolehkan paragraf b aturan ini. D i Kapal layar yang panjangnya kurang dari 7 meter, jika mungkin harus memperlihatkan lampu-lampu yang ditentukan didalam paragraf a atau b aturan ini, tetapi jika tidak memperlihatkannya, kapal layar itu harus selalu siap dengan sebuah lampu senter atau lentera yang menyala yang memperlihatkan cahaya putih yang harus ditunjukkan dalam waktu yang memadai untuk mencegah tubrukan. Ii Kapal yang sedang berlayar dengan dayung boleh memperlihatkan lampu-lampu yang ditentukan didalam aturan ini bagi kapal-kapal layar , tetapi jika tidak memperlihatkannya , kapal yang sedang berlayar dengan dayung itu harus siap dengan sebuah lampu senter yang menyala yang memperlihatkan cahaya putih yang harus ditunjukkan dalam waktu yang memadai untuk mencegah tubrukan. E Kapal yang sedang berlayar dengan layar bilamana sedang digerakkan juga dengan mesin, harus memperlihatkan sosok benda berbentuk kerucut, dengan puncak kebawah, dibagian depan kapal di suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya. Aturan 26 Kapal penangkap ikan A kapal yang sedang menangkap ikan, apakah sedang berlayar atau berlabuh jangkar , harus memperlihatkan lampu-lampu dan sosok-sosok benda yang hanya ditentukan oleh aturan ini. B Kapal yang sedang mendogol, maksudnya sedang menarik pukat taruk atau pekakas lain di dalam air yang digunakan sebagai alat untuk menangkap ikan , harus memperlihatkan I Dua penerangan keliling bersusun tegak lurus, yang diatas hijau dan yang dibawah putih, atau sosok benda yang terdiri dari dua kerucut yang titik-titik puncaknya berimpit, bersusun tegak lurus. Ii Penerangan tiang lebih kebelakang dan lebih tinggi daripada penerangan hijau keliling kapal yang panjangnya kurang dari 50 meter tidak wajib memperlihatkannya. Iii Bilamana mempunyai laju di air sebagai tambahan atas penerangan yang ditentukan di dalam paragraf ini penerangan-penerangan lambung dan penerangan buritan. C Kapal yang sedang menangkap ikan kecuali yang sedang mendogol , harus memperlihatkan I Dua lampu keliling bersusuntegak lurus , yang diatas merah dan di bawah putih atau sosok benda yang terdiri dari dua kerucut yang titik-titik puncaknya berimpit , bersusun tegak lurus. Ii Bilamana ada alat penangkap ikan yang terjulur mendatar dari kapal lebih dari 50 meter , lampu putih keliling atau kerucut yang titik puncaknya ke atas di arah alat penangkap. Iii Bilamana mempunyai kecepatan di air, di samping lampu-lampu yang ditentukan di dalam paragraf ini, lampu-lampu lambung dan lampu buritan. D Kapal yang sedang menangkap ikan berdekatan sekali dengan kapal-kapal lain yang menangkap ikan , boleh memperlihatkan isyarat-isyarat tambahan yang di uraikan dengan jelas di dalam lampiran II aturan ini. E Bilamana sedang tidak menangkap ikan tidak boleh memperlihatkan lampu-lampu atau sosok-sosok benda yang ditentukan di dalam aturan ini tetapi hanya lampu-lampu atau sosok benda yang ditentukan bagi kapal yang panjangnya sama dengan panjang kapal itu. Aturan 27 Kapal yang tidak terkendalikan atau yang berkemampuan olah geraknya terbatas A Kapal yang tidak terkendalikan harus memperlihatkan I Dua lampu merah keliling bersusun tegak lurus di suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya. Ii Dua bola atau sosok benda yang serupa bersusun tegak lurus di suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya. Iii Bilamana mempunyai laju di air, sebagai tambahan atas lampu-lampu yang ditentukan didalam paragraf ini, lampu-lampu lambung dan lampu buritan. B Kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas, kecuali kapal yang sedang melaksanakan pekerjaan pembersihan ranjau, harus memperlihatkan I Tiga lampu keliling bersusun tegak lurus di suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya, Lampu yang tertinggi dan yang terrendah harus merah, sedang lampu yang tengah harus putih. Ii Tiga sosok benda bersusun tegak lurus, di suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya, Sosok benda yang tertinggi dan yang terrendah harus bola, sedang yang ditengah sosok belah ketupat. Iii Bilamana mempunyai laju di air, lampu atau lampu-lampu tiang, lampu-lampu lambung dan lampu buritan, sebagai tambahan atas lampu-lampu yang di tentukan di dalam sub paragraf i. Iv Bilamana berlabuh jangkar, sebagai tambahan atas lampu-lampu atau sosok-sosok benda yang di tentukan didalam sub paragraf i dan ii lampu-lampu atau sosok-sosok benda yang ditentukan dalam aturan 30. C kapal tenaga yang sedang melaksanakan pekerjaan penundaan sedemikian rupa sehingga sangat membatasi kemampuan kapal yang sedang menunda dan tundaannya itu untuk menyimpang dari haluannya yang ditentukan didalam aturan 24 a harus memperlihatkan lampu-lampu atau sosok-sosok benda yang ditentukan di dalam sub paragraf b i dan ii aturan ini. D Kapal yang sedang melaksanakan pengerukan atau pekerjaan di dalam air , bilamana kemampuan olah geraknya terbatas, harus memperlihatkan lampu-lampu dan sosok-sosok benda yang ditentukan di dalam sub paragraf bi, ii dan iii aturan ini dan sebagai tambahan bilamana ada rintangan harus memperlihatkan I Dua lampu merah keliling atau dua bola bersusun tegak lurus untuk menunjukkan sisi tempat rintangan itu berada. Ii Dua lampu hijau keliling atau dua sosok belah ketupat bersusun tegak lurus untuk menunjukkan sisi kapal yang boleh dilewati kapal lain. Iii Bilamana berlabuh jangkar, lampu atau sosok benda yang ditentukan di dalam paragraf ini sebagai ganti lampu-lampu atau sosok benda yang ditentukan di dalam aturan 30. E Bilamana kapal yang sedang melaksanakan pekerjaan-pekerjaan penyelaman itu menbuatnya tidak mampu memperlihatkan semua lampu dan sosok benda yang ditentukan didalam paragraf d aturan ini harus diperlihatkan yang berikut ini I Tiga lampu keliling bersusun tegak lurus di suatu tempat yang diperlihatkan dengan sejelas-jelasnya. Lampu yang tertinggi dan yang terrendah harus merah , sedangkan lampu yang di tengah harus putih. Ii Tiruan bendera kaku huruf " A " dari kode internasional yang tingginya tidak kurang dari 1 meter . Langkah-langkah harus dilakukan untuk menjamin agar tiruan itu dapat kelihatan keliling. F Kapal yang sedang melaksanakan pekerjaan pembersihan ranjau , sebagai tambahan atas lampu-lampu yang ditentukan bagi kapal tenaga di dalam aturan 23 atau atas lampu-lampu atau sosok benda yang ditentukan bagi kapal yang harus berlabuh jangkar di dalam aturan 30 , mana yang sesuai harus memperlihatkan tiga lampu hijau keliling atau tiga bola. Salah satu dari lampu-lampu atau sosok-sosok benda ini harus diperlihatkan di puncak tiang depan atau di dekatnya, dan satu masing-masing ujung andang-andang depan . Lampu-lampu atau sosok-sosok benda ini menunjukkan bahwa berbahayalah kapal lain yang mendekat dalam jarak 1000 meter dari pembersih ranjau ini. G Kapal-kapal yang panjangnya kurang dari 12 meter , kecuali kapal-kapal yang sedang menjalankan pekerjaan penyelaman , tidak wajib memperlihatkan lampu-lampu dan sosok-sosok benda yang ditentukan dalam aturan ini. H Isyarat-isyarat yang ditentukan di dalam aturan ini bukan isyarat-isyarat dari kapal-kapal dalam bahaya dan membutuhkan pertolongan, insyarat-isyarat demikian tercantum didalam lampiran IV peraturan ini. Aturan 28 Kapal yang terkendala oleh saratnya Kapal yang terkendala oleh saratnya sebagai tambahan atas lampu-lampu yang ditentukan bagi kapal-kapal tenaga di dalam aturan 23, boleh memperlihatkan tiga lampu merah keliling bersusun tegak lurus atau sebuah silinder di tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya. Aturan 29 Kapal Pandu A Kapal yang sedang bertugas memandu harus memperlihatkan I Di puncak tiang atau di dekatnya , dua lampu keliling bersusun tegak lurus , yang diatas putih dan yang dibawah merah. Ii Bilamana sedang berlayar , sebagai tambahan lampu-lampu lambung dan lampu buritan. Iii Bilamana berlabuh jangkar, sebagai tambahan atas lampu-lampu yang ditentukan di dalam sub paragraf i, lampu-lampu atau sosok benda yang ditentukan di dalam aturan 30 bagi kapal-kapal yang berlabuh jangkar. B Kapal pandu bilamana sedang tidak memandu, harus memperlihatkan lampu-lampu atau sosok-sosok benda yang di tentukan bagi kapal yang serupa sesuai dengan panjangnya. Aturan 30 Kapal yang berlabuh jangkar dan kapal yang kandas A Kapal yang berlabuh jangkar harus memperlihatkan di suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya I Di bagian depan , lampu putih keliling dan satu bola. Ii Di buritan atau di dekatnya dan di suatu ketinggian yang lebih rendah daripada lampu yang ditentukan di dalam sub paragraf i, sebuah lampu putih keliling. B Kapal yang panjangnya kurang dari 50 meter boleh memperlihatkan sebuah penerangan putih keliling di suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya sebagai ganti lampu-lampu yang ditentukan dalam paragraf a aturan ini. C Kapal yang berlabuh jangkar boleh juga mempergunakan lampu kerja atau lampu-lampu yang sepadan yang ada di kapal untuk menerangi geladak-geladaknya, sedangkan kapal yang panjangnya 100 meter keatas harus memperlihatkan lampu-lampu demikian itu. D Kapal yang kandas harus memperlihatkan lampu-lampu yang ditentukan didalam paragraf a atau b aturan ini dan sebagai tambahan, di suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya I Dua lampu merah keliling bersusun tegak lurus Ii Tiga bola bersusun tegak lurus. E Kapal yang panjangnya kurang dari 7 meter, bilamana berlabuh jangkar tidak di dalam atau di dekat alur pelayaran sempit , air pelayaran atau tempet berlabuh jangkar atau yang bisa di layari oleh kapal-kapal lain , tidak diisyaratkan memperlihatkan lampu-lampu atau sosok benda yang ditentukan didalam paragraf a dan b aturan ini. F Kapal yang panjangnya kurang dari 12 meter, bilamana kandas, tidak di isyaratkan memperlihatkan lampu-lampu atau sosok-sosok benda yang ditentukan didalam paragraf di dan ii aturan ini. Aturan 31 Pesawat Terbang Laut Apabila pesawat terbang laut atau pesawat WIG tidak mampu memperlihatkan lampu-lampu dan sosok-sosok benda dengan sifat-sifat atau kedudukan-kedudukan yang ditentukan didalam aturan-aturan bagian ini, pesawat terbang laut atau pesawat WIG itu harus memperlihatkan lampu-lampu dan sosok-sosok benda yang sifat-sifatnya semirip mungkin dan pada kedudukan yang memungkinkan.
P2tl 1972. 1. MUHAJIR, B.Ed. 2. IKHTISAR P2TL - 1972 ( PERATURAN PENCEGAHAN TUBRUKAN DI LAUT ) BAGIAN UMUM Aturan 1 - 3 BAGIAN ATURAN MENGEMUDI DAN ATURAN BERLAYAR Sikap kapal dalam setiap kondisi ( Aturan 4 - 10 ) Sikap kapal yang saling melihat ( Aturan 11 - 18 ) Sikap kapal dalam penglihatan terbatas ( Aturan 19 ) BAGIAN LAMPU-LAMPU DAN
Salam Pelaut Indonesia Aturan 21 Definisi A "Lampu tiang" berarti lampu putih yang ditempatkan di sumbu membujur kapal , memperlihatkan cahaya tidak terputus-putus yang meliputi bujur cakrawala 225 derajat dan dipasang sedemikian rupa sehingga memperlihatkan cahaya dari arah lurus ke depan sampai 22,5 derajat dibelakang arah melintang di kedua sisi kapal. B "Lampu lambung" berarti lampu hijau di lambung kanan dan lampu merah di lambung kiri, masing-masing memperlihatkan cahaya tidak terputus-putus yang meliputi busur cakrawala 112,5 derajat dan dipempatkan sedemikian rupa hingga memperlihatkan cahaya dari arah lurus kedepan sampai dengan 22,5 derajat di belakang arah melintang di masing-masing sisinya. Di kapal yang panjangnya kurang dari 20 meter , lampu-lampu lambung itu boleh digabungkan dalam satu lentera yang ditempatkan di sumbu membujur kapal. C "Lampu buritan" berarti lampu putih yang ditempatkan sedekat mungkin dengan burutan , memperlihatkan cahaya tidak terputus-putus yang meliputi bujur cakrawala 135 derajat dan dipasang sedemikian rupa hingga memperlihatkan cahaya 67,5 derajat dari arah lurus ke belakang kemasing-masing sisinya. D "Lampu Tunda" berarti lampu kuning yang mempunyai sifat-sifat khusus yang sama dengan "Lampu buritan" yang didefinisikan didalam paragraf c aturan ini. E "Lampu keliling" berarti lampu yang memperlihatkan cahaya tidak terputus-putus yang meliputi busur cakrawala 360 derajat. F "Lampu Kedip" berarti lampu yang berkedip-kedip dengan selang waktu teratur dengan frekuensi 120 kedipan atau lebih setiap menit. Aturan 22 Jarak tampak lampu Lampu-lampu yang ditentukan didalam aturan ini harus mempunyai kuat cahaya sebagaimana yang disebutkan secara terperinci didalam seksi 8 lampiran 1 peraturan ini untuk dapat kelihatan dari jarak-jarak minimum berikut A Di kapal-kapal yang panjangnya 50 meter atau lebih - Lampu tiang, 6 mil; - Lampu lambung, 3 mil; - Lampu buritan, 3 mil; - Lampu tunda, 3 mil; - Lampu keliling putih, merah, hijau atau kuning, 2 mil. B Di kapal-kapal yang panjangnya 12 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter - Lampu tiang, 5 mil; kecuali apabila panjang kapal itu kurang dari 20 meter, 3 mil; - Lampu lambung, 2 mil; - Lampu buritan, 2 mil; - Lampu tunda, 2 mil; - Lampu keliling putih, merah, hijau atau kuning, 2 mil. C Dikapal-kapal yang panjangnya kurang dari 12 meter - Lampu tiang, 2 mil; - Lampu lambung, 1 mil; - Lampu buritan, 2 mil; - Lampu tunda, 2 mil; - Lampu keliling putih, merah, hijau atau kuning, 2 mil D Dikapal-kapal yang terbenam atau benda-benda yang sedang ditunda yang tidak kelihatan dengan jelas - Lampu keliling putih, 3 mil. Aturan 23 Kapal Tenaga Yang sedang Berlayar A Kapal tenaga yang sedang berlayar I Lampu tiang depan; Ii Lampu tiang kedua , dibelakang dan lebih tinggi dari pada lampu tiang depan ; kecuali kapal yang panjangnya kurang dari 50 meter tidak wajib memperlihatkan lampu demikian, tetapi boleh memperlihatkannya. Iii Lampu-lampu lambung; Iv Lampu buritan. B Kapal bantalan udara bilamana sedang beroperasi dalam bentuk tanpa berat benaman, disamping lampu-lampu yang ditentukan didalam paragraf a pasal ini, harus memperlihatkan lampu keliling kuning kedip. C Pesawat WIG hanya pada saat lepas landas , mendarat dan terbang didekat permukaan sebagai tambahan lampu-lampu yang diwajibkan dalam paragraf a harus memperlihatkan satu lampu keliling merah berkedip dengan intensitas tinggi. D i Kapal tenaga yang panjangnya kurang dari 12 meter sebagai ganti lampu-lampu yang ditentukan di dalam paragraf a pasal ini , boleh memperlihatkan lampu keliling putih dan lampu-lampu lambung.ii Kapal tenaga yang panjangnya kurang dari 7 meter yang kecepatan minimumnya tidak lebih dari 7 mil setiap jam, sebagai ganti lampu-lampu yang ditentukan didalam paragraf a pasal ini, boleh memperlihatkan lampu keliling putih dan jika mungkin, harus juga memperlihatkan lampu-lampu lambung. iii Lampu tiang atau lampu keliling putih di kapal tenaga yang panjangnya kurang dari 12 meter boleh dipindahkan dari sumbu membujur kapal jika pemasangan disumbu membujur tidak dapat dilakukan, dengan ketentuan bahwa lampu-lampu lambung digabungkan dalam satu lentera yang harus diperlihatkan disumbu membujur kapal atau ditempatkan sedekat mungkin disumbu membujur kapal yang sama dengan lampu tiang atau lampu keliling putih. Aturan 31 Pesawat Terbang Laut Apabila pesawat terbang laut atau pesawat WIG tidak mampu memperlihatkan lampu-lampu dan sosok-sosok benda dengan sifat-sifat atau kedudukan-kedudukan yang ditentukan didalam aturan-aturan bagian ini, pesawat terbang laut atau pesawat WIG itu harus memperlihatkan lampu-lampu dan sosok-sosok benda yang sifat-sifatnya semirip mungkin dan pada kedudukan yang memungkinkan. Isyarat Bunyi dan Isyarat Cahaya Aturan 32 Definisi A kata "suling" berarti setiap alat isyarat bunyi yang dapat menghasilkan tiupan-tiupan yang ditentukan dan yang memenuhi perncian-perincian di dalam lampiran 3 peraturan-peraturan ini. B Istilah " Tiup Pendek " berarti tiupan yang lamanya kira-kira satu detik. C Istilah " Tiup Panjang " berarti tiupan yang lamanya empat sampai dengan enam detik. Aturan 33 Perlengkapan untuk isyarat bunyi A Kapal yang panjangnya 12 meter atau lebih harus dilengkapi dengan suling, kapal yang panjangnya 20 meter atau lebih sebagai tambahan suling harus di lengkapi sebuah genta dan kapal yang panjangnya 100 meter atau lebih sebagai tambahan harus di lengkapi dengan sebuah gong yang bunyinya tidak dapat di kacaukan dengan nada dan bunyi genta. Suling, genta dan gong harus memenuhi perincian-perincian didalam lampiran III peraturan ini, genta atau gong atau kedua-dua nya boleh digantikan dengan perlengkapan lain yang mempunyai sifat-sifat khas yang sama , dengan ketentuan harus selalu memungkinkan di bunyikan dengan tangan. B Kapal yang panjangnya kurang dari 12 meter tidak wajib memasang alat-alat isyarat bunyi yang ditentukan di dalam paragraf a aturan ini, tetapi jika tidak memasangnya , kapal itu harus dilengkapi dengan beberapa sarana lain yang menghasilkan isyarat bunyi yang efisien. Aturan 34 Isyarat olah gerak dan isyarat peringatan A Bilamana kapal-kapal dalam keadaan saling melihat, kapal tenaga yang sedang berlayar bilamana sedang berolah gerak sesuai yang diharuskan atau dibolehkan atau diisyaratkan oleh aturan-aturan ini harus menunjukkan olah gerak tersebut dengan isyarat-isyarat berikut dengan menggunakan suling nya - Satu tiupan pendek berarti "Saya mengubah haluan saya ke kanan". - Dua tiupan pendek berarti "Aku mengubah haluan saya ke kiri". - Tiga tiupan pendek berarti "Saya sedang menjalankan mundur mesin penggerak". B Setiap kapal boleh menambahi isyarat-isyarat suling yang ditentukan di dalam paragraf a aturan ini, dengan isyarat cahaya di ulang-ulang seperlunya , sementara olah gerak sedang di lakukan I Isyarat-siyarat cahaya ini harus mempunyai arti berikut - Satu kedipan berarti "Saya mengubah haluan saya ke kanan" - Dua kedipan berarti "Saya mengubah haluan saya ke kiri". - Tiga kedipan berarti "Saya sedang menjalankan mundur mesin penggerak". Ii Lamanya masing-masing kedipan harus kira-kira satu detik , selang waktu antara kedip-kedip itu harus kira-kira satu detik , serta selang waktu antara isyarat-isyarat berurutan tidak boleh kurang dari 10 detik. Iii Lampu yang digunakan untuk isyarat ini, jika dipasang harus lampu putih keliling, dapat kelihatan dari jarak minimal 5 mil dan harus memenuhi ketentuan-ketentuan lampiran I peraturan ini. C Bila dalam keadaan saling melihat dalam alur pelayaran sempit I Kapal yang sedang bermaksud menyusul kapal lain, sesuai dengan aturan 9 ei, harus menyatakan maksudnya itu dengan isyarat berikut dengan sulingnya - Dua tiup panjang di ikuti dengan satu tiup pendek untuk menyatakan " saya bermaksud menyusul anda di sisi kanan anda ". - Dua tiup panjang di ikuti dua tiup pendek untuk menyatakan " saya bermaksud menyusul anda di sisi kiri anda ". ii Kapal yang sedang disusul itu bilamana sedang melakukan tindakan sesuai dengan aturan 9ei, harus menyatakan persetujuannya dengan isyarat-isyarat dengan sulingnya. D Bilamana kapal-kapal yang dalam keadaan saling melihat sedang saling mendekat dan karena suatu sebab, apakah salah satu dari kapal-kapal itu atau keduanya tidak berhasil memahami maksud-maksud atau tindakan-tindakan kapal yang lain, atau dalam keadaan ragu-ragu apakah kapal yang lain sedang melakukan tindakan yang memadai untuk menghindari tubrukan, kapal yang dalam keadaan ragu-ragu itu harus segera menyatakan keragu-raguannya dengan memperdengarkan sekurang-kurangnya 5 tiup pendek dan cepat dengan suling . Isyarat demikian boleh ditambahkan dengan isyarat cahaya yang sekurang-kurangnya terdiri dari 5 kedip pendek dan cepat. E Kapal yang sedang mendekati tikungan atau daerah alur pelayaran yang ditempat itu kapal-kapal lain dapat terhalang oleh alingan, harus memperdengarkan satu tiup panjang. Isyarat demikian itu harus di sambut dengan tiup panjang oleh setiap kapal yang mendekat yang sekiranya ada di dalam jarak dengar di sekitar tikungan atau di balik alingan itu. F Jika suling-suling dipasang di kapal secara terpisah dengan jarak lebih dari 100 meter , hanya satu suling saja yang harus di gunakan untuk memberikan isyarat olah gerak dan isyarat peringatan. Aturan 35 Isyarat Bunyi dalam Penglihatan Terbatas Di dalam atau di dekat daerah yang penglihatan terbatas baik pada siang hari atau malam hari, isyarat-isyarat yang ditentukan di dalam aturan ini harus digunakan sebagai berikut A Kapal tenaga yang mempunyai laju di air memperdengarkan satu tiup panjang dengan selang waktu tidak lebih dari 2 menit. B Kapal tenaga yang sedang berlayar tetapi berhenti dan tidak mempunyai laju di air harus memperdengarkan dua tiup panjang beruntun dengan selang waktu tiup-tiup panjang itu kira-kira 2 detik. C Kapal yang tidak terkendali, kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas, kapal yang terkendala oleh saratnya, kapal layar, kapal yang sedang menangkap ikan, dan kapal yang sedang menunda atau mendorong kapal lain, sebagai pengganti isyarat-isyarat yang ditentukan didalam paragraf a atau b aturan ini harus memperdengarkan tiga tiup beruntun , yakni satu tiup panjang di ikuti oleh dua tiup pendek dengan selang waktu tidak lebih dari 2 menit. D Kapal yang sedang menangkap ikan bilamana berlabuh jangkar dan kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas bilamana sedang menjalankan pekerjaannya dalam keadaan berlabuh jangkar sebagai pengganti isyarat-isyarat yang di tentukan di dalam paragraf g aturan ini, harus memperdengarkan isyarat yang ditentukan didalam paragraf c aturan ini. E Kapal yang ditunda atau jika kapal ditunda itu lebih dari satu, maka kapal yang paling belakang dari tundaan itu jika diawaki harus memperdengarkan 4 tiup beruntun , yakni satu tiup panjang di ikuti tiga tiup pendek , dengan selang waktu tidak lebih dari 2 menit. Bilamana mungkin isyarat ini harus diperdengarkan segera setelah isyarat yang di perdengarkan oleh kapal yang menunda. F Bilamana kapal yang sedang mendorong dan kapal yang sedang didorong maju di ikuti etar-erat dalam kesatuan gabungan , kapal-kapal itu harus memperdengarkan isyarat-isyarat yang ditentukan didalam paragraf a atau b aturan ini. G Kapal yang sedang berlabuh jangkar harus membunyikan genta dengan cepat selama kira-kira 5 detik dengan selang waktu tidak lebih dari 1 menit . Dikapal yang panjangnya 100 meter atau lebih genta itu harus dibunyikan di bagian depan kapal dan segera setelah pembunyian genta , gong harus dibunyikan cepat-cepat selama kira-kira 5 detik di bagian belakang kapal . Kapal yang berlabuh jangkar sebagai tambahan boleh memperdengarkan 3 tiup beruntun , yakni satu tiup pendek untuk mengingatkan kapal lain yang mendekat mengenai kedudukannya dan adanya kemungkinan tubrukan. H Kapal yang kandas harus memperdengarkan isyarat genta dan jika dipersyaratkan isyarat gong yang di tentukan di dalam paragraf g aturan ini dengan jelas, dengan genta sesaat sebelum dan segera setelah pembunyian genta yang cepat itu. Kapal yang kandas sebagai tambahan boleh memperdengarkan isyarat suling yang sesuai. I Kapal yang panjangnya 12 meter atau lebih tetapi kurang dari 20 meter, tidak wajib memperdengarkan isyarat-isyarat genta sebagaimana yang dirincikan pada paragraf g dan h dari aturan ini, tetapi jika tidak memperdengarkannya , kapal itu harus memperdengarkan isyarat bunyi lain yang efisien dengan selang waktu tidak lebih dari 2 menit. J Kapal yang panjang nya kurang dari 12 meter tidak wajib memperdengarkan isyarat sebagaimana yang disebutkan diatas , tetapi jika tidak memperdengarkannya kapal itu harus memperdengarkan isyarat bunyi lain yang efisien dengan selang waktu tidak lebih dari 2 menit. K Kapal Pandu yang sedang bertugas memandu kapal pandu bilamana sedang bertugas memandu sebagai tambahan atas isyarat-isyarat yang ditentukan di dalam paragraf a, b dan g aturan ini boleh memperdengarkan isyarat pengenal yang terdiri dari 4 tiup pendek. Aturan 36 Isyarat untuk menarik perhatian Jika perlu untuk menarik perhatian kapal lain, setiap kapal boleh menggunakan isyarat cahaya atau isyarat bunyi yang tidak dapat terkelirukan dengan setiap isyarat diharuskan atau yang dibenarkan dimanapun di dalam aturan-aturan ini atau boleh mengarahkan berkas cahaya lampu sorotnya ke jurusan manapun. Sembarang cahaya yang digunakan untuk menarik perhatian kapal lain harus demikian rupa sehingga tidak dapat terkelirukan dengan alat bantu navigasi apapun. Untuk memenuhi maksud aturan ini penggunaan penerang berselang-selang atau penerangan berputar dengan intensitas tinggi, misalnya penerangan-penerangan Stroba harus dihindari. Aturan 37 Isyarat Bahaya Bilamana kapal dalam bahaya dan membutuhkan pertolongan, kapal itu harus menggunakan atau memperlihatkan isyarat-isyarat yang ditentukan di dalam lampiran IV peraturan ini. BAGIAN E Pembebasan-pembebasan Aturan 38 Pembebasan Setiap kapal atau kelas kapal-kapal dengan ketentuan bahwa kapal itu memenuhi syarat-syarat Peraturan Internasional tentang Pencegahan Tubrukan di Laut , 1960, yang luasnya diletakkan sebelum peraturan ini mulai berlaku atau yang pada tanggal itu dalam tahapan pembangunan yang sesuai, dibebaskan dari kewajiban untuk memenuhi peraturan ini sebagai berikut A Pemasangan lampu-lampu dengan jarak yang ditentukan didalam aturan 22 , sampai 4 tahun setelah tanggal mulai berlakunya peraturan ini. B Pemasangan lampu-lampu dengan perncian warna sebagaimana yang ditentukan di dalam seksi 7 lampiran I peraturan ini, sampai 4 tahun setelah tanggal mulai berlakunya peraturan ini. C Penempatan kembali lampu-lampu sebagai akibat dari pengubahan satuan-satuan imperial ke satuan-satuan metrik dan pembulatan-pembulatan angka-angka ukuran, merupakan pembebasan tetap. D i Penempatan kembali lampu-lampu tiang di kapal-kapal yang panjangnya kurang dari 150 meter , sebagai akibat dari ketetapan-ketetapan seksi 3 a lampiran I peraturan ini, merupakan pembebasan tetap. Ii Penempatan kembali lampu-lampu tiang di kapal-kapal yang panjangnya 150 meter atau lebih, sebagai akibat dari ketetapan-ketetapan seksi 3 a lampiran I peraturan ini, sampai sembilan tahun setelah tanggal mulai berlakunya peraturan ini. E Penempatan kembali lampu-lampu tiang sebagai akibat dari ketetapan-ketetapan seksi 2 b lampiran I peraturan ini. F Penempatan kembali lampu-lampu lambung sebagai akibat dari ketetapan-ketetapan seksi 2 g dan 3 b lampiran I peraturan ini, sampai sembilan tahun setelah tanggal mulai berlakunya peraturan ini. G Syarat-syarat tentang alat-alat isyarat bunyi yang ditentukan di dalam lampiran III peraturan ini, sampai sembilan tahun setelah tanggal mulai berlakunya peraturan ini. H Penempatan kembali lampu-lampu keliling, sebagai akibat dari ketetapan-ketetapan seksi 9b lampiran I peraturan ini merupakan pembebasan tetap.
LampuToki 1000W Hijau / Lampu Kapal Cumi di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.
A. UMUM 1. Penerapan 2. Pertanggung Jawaban 3. Definisi Umum B. ATURAN MENGEMUDI DAN ATURAN BERLAYAR I. Sikap Kapal Dalam Setiap Kondisi 4. Penerapan 5. Pengamatan 6. Laju Aman 7. Bahaya Tubrukan 8. Tindakan Untuk Menghindari Tubrukan 9. Alur Pelayaran Sempit 10. Bagan Pemisah Lalu Lintas II. Sikap Kapal – Kapal yang Saling Melihat 11. Penerapan 12. Kapal Layar 13. Penyusulan 14. Situasi Berhadapan 15. Situasi Bersilangan 16. Tindakan Oleh Kapal Yang Memberi Jalan 17. Tindakan Oleh Kapal Yang Bertahan 18. Tanggung Jawab Antar Kapal III. Sikap Kapal Dalam Penglihatan Terbatas 19. Sikap Kapal Dalam Penglihatan Terbatas C. LAMPU – LAMPU DAN SOSOK BENDA 20. Penerapan 21. Definisi 22. Daya Tampak Lampu – Lampu 23. Kapal Tenaga Sedang Berlayar 24. Menunda dan Mendorong 25. Kapal Layar sedang Berlayar dan Kapal yang Digerakkan Dengan Dayung 26. Kapal Nelayan 27. Kapal Yang Tidak Dapat di Olah Gerak atau yang Terbatas Kemampuan Olah Geraknya 28. Kapal Yang Terkekang Oleh Saratnya 29. Kapal Pandu 30. Kapal Berlabuh Jangkar dan Kapal Kandas 31. Pesawat Terbang Laut D. ISYARAT BUNYI DAN ISYARAT CAHAYA 32. Definisi 33. Perlengkapan Isyarat Bunyi 34. Isyarat Olah Gerak dan Isyarat Peringatan 35. Isyarat Dalam Penglihatan Terbatas 36. Isyarat Untuk Menarik Perhatian 37. Isyarat Mara Bahaya E. PEMBEBASAN 38. Pembebasan Lampiran I Penempatan dan Rincian Teknis Lampu – lampu dan Sosok Benda Lampiran II Isyarat Tambahan Bagi Kapal Nelayan yang Menangkap Ikan Scr Berdekatan Lampiran III Rincian Teknis Alat Isyarat Bunyi Lampiran IV Isyarat Mara Bahaya
P2TLJumat, 08 Februari 2013. ATURAN - ATURAN DALAM P2TL A. UMUM C. LAMPU - LAMPU DAN SOSOK BENDA 20. Penerapan 26. Kapal Nelayan . 27. Kapal Yang Tidak Dapat di Olah Gerak atau yang Terbatas Kemampuan Olah Geraknya 28. Kapal Yang Terkekang Oleh Saratnya
FilterElektronikLampuPertukanganPerlengkapan ListrikOtomotifSpare Part MobilMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata 67rb+ produk untuk "lampu kapal led" 1 - 60 dari 67rb+UrutkanAdLampu TL Kapal Marine Set 2 x 1%Jakarta BaratAlzenaNETAdLAMPU BALL ICE / Lampu Kapal / Lampu Dinding fiting Pusatisokabeh listrik jakartaTerjual 2AdLampu Dinding 10W Putih Ball Ice LED Lorong Kapal Black Outdoor IP65 - 3%Jakarta PusatGudang 70+AdLampu Pendan WB-2B / Lampu Kapal BaratFerdi Rumah 4AdBohlam Lampu Navigasi Kapal 60Watt 220V 1%Jakarta PusatMandiri Sukses 88Kap Lampu Ball Ice eyes tempel dinding hitam putih ballice kapal 2%Jakarta PusatMakmur Jaya Listrik 4 rb+Rumah Lampu Kapal Oval RZB Bulk BaratSpectrum Cahaya Nusantara Official 1 rb+TerlarisKap Lampu Kapal Tempel Dinding Hias Ball Ice Oval Indoor 2 rb+Bunker Light Lampu Kapal Ball Ice 2%BandungPenjual Glodok 1 rb+Lampu Dinding / Lampu Ball Ice / Lampu Kapal bisa OUTDOOR !! 2%Jakarta PusatKiki 3 rb+
P2TlLampu Lampu Kapal. Tanggung jawab aturan 3 : Sikap kapal dalam setiap keadaan penglihatan. Penerangan Diatas Kapal AanBLOG from lalaukan.blogspot.com. Tanggung jawab aturan 3 : Kap lampu kapal / lampu dinding/ lampu ball ice oval bodi hitam& putih. 2) laju aman adalah kecepatan terkendali kapal sehingga dapat menghindari bahaya tubrukan
0% found this document useful 0 votes88 views63 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes88 views63 pagesP2TLJump to Page You are on page 1of 63 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 12 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 16 to 19 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 23 to 25 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 29 to 48 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 56 to 62 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Peraturaninternasional tentang P2TL. 2. Sikap kapal dalam setiap keadaan penglihatan. 3. Perilaku kapal-kapal dalam keadaan saling menglihat. 4. Perilaku kapal-kapal dalam penglihatan terbatas. tampak lampu-lampu atau rupa-rupa benda maupun penempatan dan ciri-ciri alat isyarat bunyi, tanpa menghalangi pekerjaan khusus kapal-kapal itu
Salam Pelaut Indonesia Seksi 2 Perilaku kapal-kapal dalam keadaan saling melihat. Aturan 11 Pemberlakuan Aturan-aturan didalam seksi ini berlaku bagi kapal-kapal yang sedang dalam keadaan saling melihat. Aturan 12 Kapal Layar A Bilamana dua kapal layar sedang saling mendekat sedemikian rupa, sehingga akan mengakibatkan bahaya tubrukan, salah satu dari kedua kapal itu harus menghindari kapal yang lain sebagai berikut I Bilamana masing-masing mendapat angin lambung yang berlainan, maka kapal yang mendapat angin di lambung kiri harus menghindari kapal yang lain. Ii Bilamana kedua-duanya mendapat angin lambung yang sama, maka kapal yang ada di atas angin harus menghindari kapal yang ada di bawah angin. Iii Jika kapal mendapat angin di lambung kiri melihat sebuah kapal di atas angin tidak dapat menentukan dengan pasti apakah kapal lain itu mendapat angin di lambung kiri atau di lambung kanan, maka kapal itu harus menghindari kapal yang lain itu. B Untuk memenuhi maksud aturan ini, sisi atas angin harus di anggap sisi yang berlawanan dengan sisi tempat layar utama berada atau bagi kapal dengan layar segi empat adalah sisi yang berlawanan dengan sisi tempat layar membujur itu berada. Aturan 13 Penyusulan A Lepas daripada segala sesuatu yang tercantum didalam aturan-aturan bagian B seksi 1 dan 2, setiap kapal yang sedang menyusul setiap kapal lain harus menghindari kapal lain yang sedang disusul itu. B Kapal harus dianggap menyusul bilamana sedang mendekati kapal lain dari arah yang lebih besar daripada 22,5 derajat di belakang arah melintang, yakni dalam suatu kedudukan sedemikian sehingga terhadap kapal yang sedang di susul itu pada malam hari hanya dapat melihat lampu buritan, tetapi tidak satupun dari lampu-lampu lambungnya. C Bilamana kapal dalam keadaan ragu-ragu apakah ia sedang menyusul kapal lain atau tidak, kapal itu harus beranggapan bahwa demikianlah halnya dan bertindak sesuai dengan itu. D Setiap perubahan baringan antara kedua kapal yang terjadi kemudian tidak akan mengakibatkan kapal yang sedang memotong dalam pengertian aturan-aturan ini atau membebaskannya dari kewajiban untuk menghindari kapal yang sedang disusul itu sampai kapal tersebut dilewati dan bebas sama sekali. Aturan 14 Situasi berhadap-hadapan A Bilamana dua kapal tenaga sedang bertemu dengan haluan-haluan berlawanan atau hampir berlawanan sehingga akan mengakibatkan bahaya tubrukan , masing-masing harus mengubah haluannya ke kanan sehingga masing-masing akan berpapasan di lambung kirinya. B Situasi demikian itu harus dianggap ada bilamana kapal melihat kapal lain tepat atau hampir di depan dan pada malam hari kapal itu dapat melihat lampu-lampu tiang kapal lain tersebut terletak segaris atau hampir segaris atau kedua lampu lambung serta pada siang hari kapal itu mengamati gatra aspek yang sesuai mengenai kapal lain tersebut. C Bilamana kapal dalam keadaan ragu-ragu akan terdapatnya situasi demikian, kapal itu harus beranggapan bahwa situasi itu ada dan bertindak sesuai dengannya. Aturan 15 Situasi Memotong Bilamana dua kapal tenaga sedang berlayar dengan haluan saling memotong sedemikian rupa sehingga mengakibatkan bahaya tubrukan , kapal yang mendapati kapal lain disisi kanannya harus menghindari , dan jika keadaan mengijinkan , harus menghindarkan dirinya memotong di depan kapal lain itu. Aturan 16 Tindakan Kapal Yang Menghindar Setiap kapal yang diwajibkan menghindari kapal lain, sedapat mungkin melakukan tindakan secara dini tegas untuk tetap bebas sama sekali. Aturan 17 Tindakan Kapal Yang Bertahan A i Apabila salah satu dari dua kapal diwajibkan menghindar, maka kapal yang lainnya harus mempertahankan haluan dan kecepatannya. Ii Tetapi kapal yang disebutkan terakhir itu boleh melakukan tindakan untuk menghindari tubrukan hanya dengan olah geraknya, segera setelah jelas baginya bahwa kapal yang diwajibkan menghindar itu tidak melakukan tindakan yang tepat sesuai dengan aturan-aturan ini. B Bilamana kareana suatu sebab, kapal yang diwajibkan mempertahankan haluan dan kecepatannya itu berada sedemikian dekatnya sehingga tubrukan tidak dapat dihindari dengan tindakan kapal yang menghindar saja, maka kapal tersebut harus melakukan tindakan sedemikian rupa sehingga akan membantu penghindaran tubrukan dengan sebaik-baiknya. C Kapal tenaga yang melakukan tindakan dalam situasi memotong sesuai dengan sub paragraf aii aturan ini untuk menghindari tubrukan dengan kapal tenaga lain, jika keadaan mengijinkan , tidak boleh mengubah haluan ke kiri terhadap kapal yang ada di sisi kirinya. D Aturan ini tidak membebaskan kapal yang wajib menghindar dari kewajibannya untuk menghindar. Aturan 18 Tanggung Jawab Antar Kapal Kecuali Aturan 9 , 10 dan 13 menyaratakan lain A Kapal tenaga yang sedang berlayar harus menghindari I kapal yang tidak terkendali Ii kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas Iii kapal yang sedang menangkap ikan Iv kapal layarB Kapal layar yang sedang berlayar harus menghindari I kapal yang tidak terkendali Ii kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas Iii kapal yang sedang menangkap ikan C Kapal yang sedang menangkap ikan sedapat mungkin menghindari I kapal yang tidak terkendali Ii kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas D i Setiap kapal, selain daripada kapal yang tidak terkendali, atau kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas, jika keadaan mengijinkan , harus menghindarkan dirinya merintangi jalan aman sebuah kapal yang terkendala oleh saratnya yang sedang memperlihatkan isyarat-isyarat dalam aturan 28. Ii Kapal yang terkendala oleh saratnya harus berlayar dengan kewaspadaan khusus dengan benar-benar memperhatikan keadaannya yang khusus itu. E Pesawat terbang laut yang sedang berada di air , pada umumnya, tidak boleh merintangi semua kapal dan tidak mengganggu navigasi kapal-kapal lain itu, dalam suatu keadaan dimana resiko tubrukan timbul maka ia wajib memenuhi aturan-aturan dalam bagian ini. F i Pesawat WIG pada saat akan lepas landas , mendarat dan terbang didekat permukaan harus bebas dari setiap kapal lainnya dan tidak merintangi navigasi kapal-kapal lainnya itu. ii Pesawat WIG yang sedang beroperasi di permukaan air harus memenuhi aturan-aturan dari bagian ini sebagai kapal tenaga. Seksi 3 Perilaku Kapal Dalam Penglihatan Terbatas Aturan 19 Perilaku Kapal Dalam Penglihatan Terbatas A Aturan ini berlaku bagi kapal-kapal yang tidak saling melihat bilamana sedang berlayar di suatu daerah yang berpenglihatan terbatas atau didekatnya. B Setiap kapal harus berjalan dengan kecepatan aman yang disesuaikan dengan keadaan dan suasana penglihatan terbatas yang ada. Kapal tenaga harus menyiapkan mesin-mesinnya untuk segera dapat berolah gerak. C Setiap kapal harus benar-benar memperhatikan keadaan dan suasana penglihatan terbatas yang ada bilamana sedang memenuhi aturan-aturan seksi 1 bagian ini. D Kapal yang mengindera kapal lain hanya dengan radar harus menentukan apakah sedang berkembang situasi saling mendekat terlalu rapat dan atau apakah ada bahaya tubrukan. Jika demikian, kapal itu harus melakukan tindakan dalam waktu yang cukup lapang ketentuan bahwa bilamana tindakan demikian terdiri dari perubahan haluan, maka sejauh mungkin harus dihindari hal-hal sebagai berikut I Perubahan haluan ke kiri terhadap kapal yang ada di depan arah melintang selain daripada kapal yang disusul. Ii Perubahan haluan arah kapal yang ada di arah melintang atau di belakang arah melintang. E Kecuali apabila telah yakin bahwa tidak ada bahaya tubrukan , setiap kapal yang mendengar isyarat kabut kapal lain yang menurut pertimbanganya berada di depan arah melintangnya, atau yang tidak dapat menghindari situasi saling mendekat terlalu rapat hingga kapal yang ada di depan arah melintangnya , harus mengurangi kecepatannya serendah mungkin yang dengan kecepatan itu kapal tersebut dapat mempertahankan haluannya. Jika dianggap perlu, kapal itu harus meniadakan kecepatannya sama sekali dan bagaimanapun juga berlayar dengan kewaspadaan khusus hingga bahaya tubrukan telah berlalu. Aturan 20 Pemberlakuan A Aturan-aturan dalam bagian ini harus dipenuhi dalam segala keadaan cuaca. B Aturan-aturan tentang lampu-lampu harus dipenuhi semenjak saat matahari terbenam sampai dengan matahari terbit dan selama jangka waktu tersebut lampu-lampu lain tidak boleh diperlihatkan , kecuali apabila lampu-lampu demikian tidak dapat terkelirukan dengan lampu-lampu yang disebutkan secara terpernci didalam aturan-aturan ini atau tidak melemahnya daya tampak atau sifat khususnya atau mengganggu terselenggaranya pengamatan yang layak. C Lampu-lampu yang ditentukan oleh aturan-aturan ini , jika dipasang harus jiga diperlihatkan sijak saat matahari terbit sampai matahari terbenam dalam keadaan penglihatan terbatas dan boleh diperlihatakan dalam semua keadaan bila dianggap perlu. D Aturan-aturan tentang sosok benda harus dipenuhi pada siang hari. E Lampu-lampu dan sosok-sosok benda yang disebutkan secara terpernci di dalam aturan-aturan ini harus memenuhi ketentuan-ketentuan lampiran 1 peraturan ini.
Jaraktampak lampu. Lampu-lampu yang ditentukan didalam aturan ini harus mempunyai kuat cahaya sebagaimana yang disebutkan secara terperinci didalam seksi 8 lampiran 1 peraturan ini untuk dapat kelihatan dari jarak-jarak minimum berikut : (A) Di kapal-kapal yang panjangnya 50 meter atau lebih : - Lampu tiang, 6 mil; - Lampu lambung, 3 mil;
100% found this document useful 5 votes3K views63 pagesDescriptionperaturan pencegahan tubrukan dilautCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPDF or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 5 votes3K views63 pagesP2TLJump to Page You are on page 1of 63 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 12 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 16 to 19 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 23 to 25 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 29 to 48 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 56 to 62 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
LampuToki 500W Hijau / Lampu Kapal Cumi di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.
100% found this document useful 1 vote538 views46 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPT, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote538 views46 pagesp2tl 1972 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 13 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 17 to 26 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 31 to 42 are not shown in this preview.
6t6x6wI. 7gbyco3801.pages.dev/3087gbyco3801.pages.dev/4117gbyco3801.pages.dev/2927gbyco3801.pages.dev/2277gbyco3801.pages.dev/4337gbyco3801.pages.dev/4077gbyco3801.pages.dev/2757gbyco3801.pages.dev/48
p2tl lampu lampu kapal